orang yang hidup adalah mereka yang konsisten dan mau menerima konsekuensi dari segala pilihan hidupnya.
.
.
.
.
.
.
di tengah sesi chat tolol-kacau-galau-nyampah seperti biasa, temen gue mendadak bijak.
...biasanya juga dia lebih bijak dari gue sih.
setelah curhat-curhat seru, gue jadi menarik satu kesimpulan tentang orang yang sedang dijadikan objek oleh si temen gue ini.
"no life banget. haha."
tapi lalu gue sadar bahwa dia terlihat no-life karena gue tidak melihat dari sudut pandang si objek. tambahan, gue juga sadar kalo anak-anak fakultas lain bakal nyebut gue no-life karena idup gue udah kayak anak SMA. kuliah dari pagi sampe sore kecuali selasa sama kamis. ga ada libur panjang ala mahasiswa. taun ini aja ngga ada libur berminggu-minggu dalam menyambut tahun baru dan natal. boro-boro itu, libur semesteran aja cuma seminggu.
sampe seorang temen lalu menarik satu alisnya.
lalu, tiba-tiba si temen gue itu mengucap (ngetik sih, orang chatting haha) quote di atas.
dan, gue jadi cengengesan.
seneng. karena hey, gue tidak se no-life itu!
seneng lagi. karena hey, meski gue sering mengeluh, gue masih tetep ada di jalan ini.
dan gue, sekali lagi, bangga ada di jalan ini.