alhamdulillah, segala puji bagi Allah Swt.
tadi pagi, jam enam kurang gitu, bubu udah masuk kamar dan ngebangunin.
"Tas, itu liat gimana pengumuman SMUP."
gue yang baru kembali dari petualangan alam lain dan sedang mengumpulkan arwah cuma ngerespon seadanya. setelah lima menit, barulah gue bangkit dan menuju kamar mandi.
abis solat, langsung dah cabut menuju area penuh lappie. nyalain laptop baba juga sambil ngantuk-ngantuk dan laper-laper. udah pengen ngeringkuk lagi aja zzzzz di sofa. huaaahhmmm...
begitu buka site SMUP, dan masukin nomer peserta, tangan udah panas dingin nggak karuan kayak orang sakit. haduh haduh...
dan ternyata..
SAYA LULUS!!!!!!
keterima di Pendidikan DOkter UNPAD...
YIPPPIIIIIIIIIIII
tazzu aldehid
Wednesday, June 24, 2009
Tuesday, June 23, 2009
kamarku oh kamarku...
Ahoy! Ketemu lagi bersama saya, si makhluk berjenis kelamin simbol venus dan berkacamata. Rasa-rasanya udah lama nggak pernah ngeposting hal-hal yang rada berguna, ya? Meski entah kenapa saya juga sangat menyadari bahwa semua yang diposting di sini adalah hal-hal ngga jelas. Ahahahaha.... *ditimpuk segepok duit*
Well, sebagai salam sapa setelah sekian lama akhirnya saya ngepost barang baru lagi, sesuai judul di atas, tema kita hari ini adalah....
KAMAR SANG TAZZU ALDEHID, SI PENGUASA SEGALA MACAM KENTUT DAN UPIL!!!!!!!!! *dibakar sama warga*
Oke, let’s start beibiiii!!!!
Kamar saya adalah suatu ruangan yang lumayan kecil dibandingkan kamar ortu dan kakak. Terletak tepat di tengah kedua ruangan itu dengan jendela kecil di sebelah tempat tidur, yang menempel ke dinding di mana jendela itu berada sehingga terkadang ada efek orang ngetok-ngetok jendela dan bayangan-bayangan serta suara-suara aneh,
Lihat, betapa dekatnya jendela bertirai kuning itu dengan kasur kuning saya. Kalo lagi ‘jail’ seru... hiks...
Sebuah sofa berantakan penuh macam-macam binatang dan berwarna biru yang somehow mengingatkan saya dengan warna yang sangaaaaat sering dipakai oleh orang itu
Yaakk,, penitipan barang! Satu barang sepuluh ribu!
Lemari baju yang di atasnya terdapat sebuah koper besar dibungkus plastik yang misterius. Isinya? Jangan pernah Anda semua bayangkan. Bahkan sofa di atas pun jauh lebih rapi dibandingkan isi lemari itu. ahahahahaha...
Lalu, benda misterius yang terpojok di sudut kamar. Sebuah rak biru muda yang berisikan plastik-plastik nggak jelas. Mau tau apa isinya?? Hubungi 401xx. Anda telpon, kami antar!
Substansi kegejean tingkat tinggi. Ada apa dengan plastik yang terlihat seperti membungkus seonggok kepedihan ini????
Kursi singgasana saya yang berwarna kuning jua. Baru nyadar kalau pas foto-foto ini diambil semuanya warna kuning. Hahahahaha.
Si kuning yang sandarannya tidak pernah lepas dari sweater, jaket, jeans, dan baju bekas pakai yang entah kenapa mengeluarkan aura ‘KAMI TIDAK MAU DICUCI!!!!’
Lalu, selanjutnya, mari kita lihat rak buku saya beberapa bulan yang lalu (masa-masa USM ITB, SMUP UNPAD, UN, SIMAK UI, ulangan harian, blahblahblah)
Mari kita zoom....
Rak paling atas adalah rak yang dipenuhi oleh berbagai macam kegejean, seperti yang bisa dilihat dari muka sang author. Ada foto, cermin bulat yang menurut saya agak magis, mainan puzzle rakun, medali lencana SMP 5 Bandung, kalender, frame kosong, dll. Rak kedua, ehm, yah bisa dilihat kan? Rak kedua adalah rak yang PALING BERANTAKAN. Buku-buku pelajaran dipadatkan sedemikian hingga sampai-sampai berjejal begitu. Jangankan yang ngeliat, jangankan bapak ibu saya, saya sendiri merasa
Padahal itukan hasil tangan saya. Ahahahahahaha.....
Selanjutnya adalah rak ketiga. Sylvester yang ada di situ udah ada dari zaman saya SD loh. Dulu ada Tweety, sekarang nggak tau kemana. Terus ada map-map berisi nilai rapot dan ulangan-ulangan. Haduh, jadi tiba-tiba inget masa-masa sekolah dulu....
Terus di belakang si kucing, ada novel-novel koleksi. Dibanding sama koleksi komik saya yang menghabiskan space satu rak semacem begini, koleksi novel ini nggak ada artinya. But still, I do love them!
Finally, rak keempat. Ubin yang saya ikut foto itu adalah salah satu singgasana atau spot favorit saya. Buku-buku yang numpuk itu majalah Animonster saya dari zaman SD, kotak Converse itu isinya Info-5, majalah hasil ekskul tempat saya berkecimpung selama SMP, ada komik-komik yang jadi favorit saya, dan beberapa hal geje lagi.
Lalu, inilah hal yang terjadi ketika kemarin saya membersihkan buku-buku masa SMA....
Lihat perbedaanya...
Hufhh,,,,
Selanjutnya, hal yang cukup fenomenal juga adalah...
Ini meja belajar yang lumayan cukup rapi. Tapi bandingkan dengan yang satu ini..
Rapihan mana???? Itu jam mickey mouse udah ada dari zaman saya masih lugu dan polos. Oya, foto yang puith-putih itu bukan setan, tapi saya waktu TK. Lucu kan?????
Huffh, mungkin segitu dulu, eh. Tunggu sebentar....
Saya menemukan satu spot mengerikan lagi di kamar saya...
Apakah itu????
Biarkan Tuhan dan saya yang tahu.
Regards,
tazzulaldehid
Well, sebagai salam sapa setelah sekian lama akhirnya saya ngepost barang baru lagi, sesuai judul di atas, tema kita hari ini adalah....
KAMAR SANG TAZZU ALDEHID, SI PENGUASA SEGALA MACAM KENTUT DAN UPIL!!!!!!!!! *dibakar sama warga*
Oke, let’s start beibiiii!!!!
Kamar saya adalah suatu ruangan yang lumayan kecil dibandingkan kamar ortu dan kakak. Terletak tepat di tengah kedua ruangan itu dengan jendela kecil di sebelah tempat tidur, yang menempel ke dinding di mana jendela itu berada sehingga terkadang ada efek orang ngetok-ngetok jendela dan bayangan-bayangan serta suara-suara aneh,
Lihat, betapa dekatnya jendela bertirai kuning itu dengan kasur kuning saya. Kalo lagi ‘jail’ seru... hiks...
Sebuah sofa berantakan penuh macam-macam binatang dan berwarna biru yang somehow mengingatkan saya dengan warna yang sangaaaaat sering dipakai oleh orang itu
Yaakk,, penitipan barang! Satu barang sepuluh ribu!
Lemari baju yang di atasnya terdapat sebuah koper besar dibungkus plastik yang misterius. Isinya? Jangan pernah Anda semua bayangkan. Bahkan sofa di atas pun jauh lebih rapi dibandingkan isi lemari itu. ahahahahaha...
Lalu, benda misterius yang terpojok di sudut kamar. Sebuah rak biru muda yang berisikan plastik-plastik nggak jelas. Mau tau apa isinya?? Hubungi 401xx. Anda telpon, kami antar!
Substansi kegejean tingkat tinggi. Ada apa dengan plastik yang terlihat seperti membungkus seonggok kepedihan ini????
Kursi singgasana saya yang berwarna kuning jua. Baru nyadar kalau pas foto-foto ini diambil semuanya warna kuning. Hahahahaha.
Si kuning yang sandarannya tidak pernah lepas dari sweater, jaket, jeans, dan baju bekas pakai yang entah kenapa mengeluarkan aura ‘KAMI TIDAK MAU DICUCI!!!!’
Lalu, selanjutnya, mari kita lihat rak buku saya beberapa bulan yang lalu (masa-masa USM ITB, SMUP UNPAD, UN, SIMAK UI, ulangan harian, blahblahblah)
Mari kita zoom....
Rak paling atas adalah rak yang dipenuhi oleh berbagai macam kegejean, seperti yang bisa dilihat dari muka sang author. Ada foto, cermin bulat yang menurut saya agak magis, mainan puzzle rakun, medali lencana SMP 5 Bandung, kalender, frame kosong, dll. Rak kedua, ehm, yah bisa dilihat kan? Rak kedua adalah rak yang PALING BERANTAKAN. Buku-buku pelajaran dipadatkan sedemikian hingga sampai-sampai berjejal begitu. Jangankan yang ngeliat, jangankan bapak ibu saya, saya sendiri merasa
shit, berantakan banget..
Padahal itukan hasil tangan saya. Ahahahahahaha.....
Selanjutnya adalah rak ketiga. Sylvester yang ada di situ udah ada dari zaman saya SD loh. Dulu ada Tweety, sekarang nggak tau kemana. Terus ada map-map berisi nilai rapot dan ulangan-ulangan. Haduh, jadi tiba-tiba inget masa-masa sekolah dulu....
Terus di belakang si kucing, ada novel-novel koleksi. Dibanding sama koleksi komik saya yang menghabiskan space satu rak semacem begini, koleksi novel ini nggak ada artinya. But still, I do love them!
Finally, rak keempat. Ubin yang saya ikut foto itu adalah salah satu singgasana atau spot favorit saya. Buku-buku yang numpuk itu majalah Animonster saya dari zaman SD, kotak Converse itu isinya Info-5, majalah hasil ekskul tempat saya berkecimpung selama SMP, ada komik-komik yang jadi favorit saya, dan beberapa hal geje lagi.
Lalu, inilah hal yang terjadi ketika kemarin saya membersihkan buku-buku masa SMA....
Lihat perbedaanya...
Hufhh,,,,
Selanjutnya, hal yang cukup fenomenal juga adalah...
Ini meja belajar yang lumayan cukup rapi. Tapi bandingkan dengan yang satu ini..
Rapihan mana???? Itu jam mickey mouse udah ada dari zaman saya masih lugu dan polos. Oya, foto yang puith-putih itu bukan setan, tapi saya waktu TK. Lucu kan?????
Huffh, mungkin segitu dulu, eh. Tunggu sebentar....
Saya menemukan satu spot mengerikan lagi di kamar saya...
Apakah itu????
Biarkan Tuhan dan saya yang tahu.
Regards,
tazzulaldehid
Tuesday, June 9, 2009
sedikit kritik pada calon pemimpin negeri
err, oke, sebelumnya saya, MOHON MAAF YANG SEBESAR-BESARNYA PADA SIAPAPUN YANG AKAN SAYA SEBUT DISINI MAUPUN YANG TIDAK DISEBUT TAPI MERASA DISEBUT, karena sekali lagi ini hanyalah sebuah kritik dari seorang remaja Indonesia yang milih presiden dan bingung mau milih siapa serta hampir ga peduli lagi sama siapapun yang bakal milih karena anggapan bahwa,
sekali lagi, sebelumnya, saya mohon maaf...
well, entah kenapa waktu saya ngelia iklan di TV barusan, tentang bincang-bincang bersama capres, entah kenapa rasanya saya pengen ngelempar remote ke TV tersebut. alasannya remeh, sih. saya ngga suka sama cara si capres ngomong yang cuma ngedompleng pemikiran orang tuanya. bukannya saya ga suka sama pemikiran orang tua beliau, yang notabene merupakan satu dari sekian banyak tokoh Indonesia yang saya kagumi karena skill dan ability-nya serta kemampuannya untuk membuat negara kita ditakuti oleh bangsa lain sehingga nggak ada yang berani macem-macem kayak Malaysia sekarang, tapi kenapa? Kenapa mesti ngedompleng pemikiran beliau? Kenapa mesti bawa-bawa nama beliau? Emang nggak punya pemikiran lain yang lebih orisinil? Emang ga punya ide lain? Emang segitu desperate-nya pengen jadi presiden, lagi, sampai segitunya? Pernah kebayang ngga apa yang akan ayah Anda katakan jika ia masih hidup saat ini??? Kalau saya jadi ayah Anda, saya bakal merasa, sangat amat sebel sekali sama Anda yang seenaknya mendompleng pemikiran dan nama saya gitu aja. Kalau emang nggak punya kemampuan, don't ever dream to be a leader.
Terus ada lagi nih satu artikel di koran, yang menyebutkan bahwa seorang capres meminta kampanye tidak melibatkan TNI AD. Nyatanya, si capres yang saya maksud ini malah melakukan silaturahmi, (kalau nggak salah) sama purnawirawan jenderal TNI AD.
awalnya saya pikir, 'Oh, soalnya si Pak lalalala kan mantan anggota TNI AD yah?'. Tapi sejak ada artikel itu, saya malah mikir..
Ni capres satu kurang ajar banget sih? Ngejilat ludah sendiri gitu. Padahal laki-laki. Anjis.
Terus si capres itu juga bilang, katanya pemerintah kurang apaa gitu sama Lembaga Pendidikan Nasional. Padahal, seinget saya, ngga ngerti deh saya salah atau bener, si capres ini itu adalah orang yang entah kenapa sangat ngotot sekali UN diadakan, malah sengaja nambah beberapa pelajaran. Kata guru saya sih, biar dia ada pemasukan.
Tapi dipikir-pikir, bener juga. Coba, UN itu ada dari zaman kapan sih? Seinget saya, UN itu melibatkan sebuah parpol yang pernah menguasai Indonesia cukup lama.
Saya cuma bisa menghela nafas aja. Mau marah, sama siapa? Salah ngomong, ntar saya diusut ke pengadilan kayak kasus Prita yang ngirim email ke temennya soal ketidakpuasan dia terhadap pelayanan sebuah rumah sakit. Heehh~~~~
Cuma ada dua capres yak disini?
Yang satu lagi, hobinya bikin macet jalan. Pernah waktu dia deklarasi di Bandung, saya yang baru aja pulang bimbel stuck di pasteur selama sejam. Hasilnya? Begitu nyampe rumah, baru mau buka sepatu, udah keburu adzan isya.
Saran saya, nanti-nanti kalau mau mampir ke satu kota di manapun, coba deh rasain macetnya jalan. Ga usah sok ngiung-ngiung sirine dan nyusahin warga sekitar lah. Mungkin ada yang seneng yah ngeliat iring-iringan mobil mewah dengan plat nomer RI 1 atau RI berapalah atau plat nomer lain yang lebih bergengsi dengan mobil eropa yang punya sparepart selangit, tapi saya pribadi sebel setengah mati kejebak di jalan cuma gara-gara ada yang lewat. Pret.
Ehm, well, itu aja sih sebenernya. Kalau ada yang tersinggung, saya mohon maaf. Bagi jurkam yang kebetulan baca postingan blog saya, dan terus lapor sama capres yang bersangkutan, saya mohon maaf juga. Kalau ada capres yang ngerasa pengen ngejeblosin saya ke penjara saat ini juga, saya mohon maaf. Sungguh saya mohon maaf, karena tulisan saya yang terkesan nggak di-filter dan nggak direm ini.
Hontou ni gomenasai.
Ini cuma gimana pandangan saya, dan mungkin meski ada yan minta saya ngehapus pun nggak akan saya hapus. Sekali lagi, saya mohon maaf.
siapapun presidennya, emang dia ngebantuin idup gue? seinget gue, yang namanya pemimpin cuma bisa nyusahin rakyatnya dengan aturan baru yang gini-gitu-gini-gitu
sekali lagi, sebelumnya, saya mohon maaf...
well, entah kenapa waktu saya ngelia iklan di TV barusan, tentang bincang-bincang bersama capres, entah kenapa rasanya saya pengen ngelempar remote ke TV tersebut. alasannya remeh, sih. saya ngga suka sama cara si capres ngomong yang cuma ngedompleng pemikiran orang tuanya. bukannya saya ga suka sama pemikiran orang tua beliau, yang notabene merupakan satu dari sekian banyak tokoh Indonesia yang saya kagumi karena skill dan ability-nya serta kemampuannya untuk membuat negara kita ditakuti oleh bangsa lain sehingga nggak ada yang berani macem-macem kayak Malaysia sekarang, tapi kenapa? Kenapa mesti ngedompleng pemikiran beliau? Kenapa mesti bawa-bawa nama beliau? Emang nggak punya pemikiran lain yang lebih orisinil? Emang ga punya ide lain? Emang segitu desperate-nya pengen jadi presiden, lagi, sampai segitunya? Pernah kebayang ngga apa yang akan ayah Anda katakan jika ia masih hidup saat ini??? Kalau saya jadi ayah Anda, saya bakal merasa, sangat amat sebel sekali sama Anda yang seenaknya mendompleng pemikiran dan nama saya gitu aja. Kalau emang nggak punya kemampuan, don't ever dream to be a leader.
Terus ada lagi nih satu artikel di koran, yang menyebutkan bahwa seorang capres meminta kampanye tidak melibatkan TNI AD. Nyatanya, si capres yang saya maksud ini malah melakukan silaturahmi, (kalau nggak salah) sama purnawirawan jenderal TNI AD.
...
awalnya saya pikir, 'Oh, soalnya si Pak lalalala kan mantan anggota TNI AD yah?'. Tapi sejak ada artikel itu, saya malah mikir..
Ni capres satu kurang ajar banget sih? Ngejilat ludah sendiri gitu. Padahal laki-laki. Anjis.
Terus si capres itu juga bilang, katanya pemerintah kurang apaa gitu sama Lembaga Pendidikan Nasional. Padahal, seinget saya, ngga ngerti deh saya salah atau bener, si capres ini itu adalah orang yang entah kenapa sangat ngotot sekali UN diadakan, malah sengaja nambah beberapa pelajaran. Kata guru saya sih, biar dia ada pemasukan.
Tapi dipikir-pikir, bener juga. Coba, UN itu ada dari zaman kapan sih? Seinget saya, UN itu melibatkan sebuah parpol yang pernah menguasai Indonesia cukup lama.
Saya cuma bisa menghela nafas aja. Mau marah, sama siapa? Salah ngomong, ntar saya diusut ke pengadilan kayak kasus Prita yang ngirim email ke temennya soal ketidakpuasan dia terhadap pelayanan sebuah rumah sakit. Heehh~~~~
Cuma ada dua capres yak disini?
Yang satu lagi, hobinya bikin macet jalan. Pernah waktu dia deklarasi di Bandung, saya yang baru aja pulang bimbel stuck di pasteur selama sejam. Hasilnya? Begitu nyampe rumah, baru mau buka sepatu, udah keburu adzan isya.
Saran saya, nanti-nanti kalau mau mampir ke satu kota di manapun, coba deh rasain macetnya jalan. Ga usah sok ngiung-ngiung sirine dan nyusahin warga sekitar lah. Mungkin ada yang seneng yah ngeliat iring-iringan mobil mewah dengan plat nomer RI 1 atau RI berapalah atau plat nomer lain yang lebih bergengsi dengan mobil eropa yang punya sparepart selangit, tapi saya pribadi sebel setengah mati kejebak di jalan cuma gara-gara ada yang lewat. Pret.
Ehm, well, itu aja sih sebenernya. Kalau ada yang tersinggung, saya mohon maaf. Bagi jurkam yang kebetulan baca postingan blog saya, dan terus lapor sama capres yang bersangkutan, saya mohon maaf juga. Kalau ada capres yang ngerasa pengen ngejeblosin saya ke penjara saat ini juga, saya mohon maaf. Sungguh saya mohon maaf, karena tulisan saya yang terkesan nggak di-filter dan nggak direm ini.
Hontou ni gomenasai.
Ini cuma gimana pandangan saya, dan mungkin meski ada yan minta saya ngehapus pun nggak akan saya hapus. Sekali lagi, saya mohon maaf.
Subscribe to:
Posts (Atom)